5G Menyapa Timur Indonesia: Indosat Mulai dari Tiga Kota Kunci

WARTAKATA.ID, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison resmi mengumumkan rencana perluasan jaringan 5G ke wilayah Timur Indonesia yang mencakup Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua (Kalisumapa) mulai tahun ini. Tiga kota pertama yang akan menjadi fokus pengembangan adalah Makassar, Balikpapan, dan Pontianak.

VP Head of Technology Indosat Kalisumapa, Deny Houstin Wahid, mengatakan bahwa ketiga kota tersebut memiliki potensi besar dalam pembentukan ekosistem 5G. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pengguna Indosat di wilayah Timur yang termasuk salah satu tertinggi secara nasional.

“Intinya seluruh perangkat kita sudah siap untuk 5G, dan memang jika ada ekosistemnya muncul, kita akan pasang 5G-nya. Saat ini ekosistemnya memang masih terbilang kecil, tapi potensinya besar, utamanya di Makassar, Balikpapan, dan Pontianak,” ujar Deny

Meski demikian, Deny menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pemetaan dan kajian mendalam terkait kesiapan ekosistem dan penetrasi 5G di masing-masing wilayah. Setelah proses tersebut selesai, Indosat akan melakukan ekspansi jaringan secara lebih agresif.

Saat ini, jaringan 5G Indosat di kawasan Timur telah tersedia secara terbatas di sekitar kantor Indosat di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan penetrasi yang cukup tinggi, khususnya di kawasan China Town.

Setelah pengembangan di tiga kota utama, Indosat juga berencana memperluas cakupan 5G ke wilayah lain di Sulawesi, seperti Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Utara (Sulut). Salah satu wilayah yang sudah sepenuhnya terlayani jaringan 5G adalah Morowali, khususnya di area kawasan industri pertambangan IMIP.

“Di Morowali semua site kita adalah 5G, utamanya di area pertambangan IMIP itu 5G dan akan terus diperluas. Sementara kota lain adalah Manado yang sampai saat ini masih kita monitor,” tambah Deny.

Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indosat untuk memperkuat infrastruktur digital nasional dan mendorong transformasi digital di luar Pulau Jawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *