WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Minimnya Fasilitas menjadi keluhan orang tua murid SD Inpres Minasa Upa 1. Kini wali siswa mengeluhkan membeli buku cetak untuk anaknya selama bertahun-tahun di toko.
Salah satu orang tua siswa SD Minasa Upa 1 (IF) mengatakan sejak anaknya kelas I hingga kelas VI belum pernah mendapatkan fasilitas berupa buku cetak dari pihak sekolah.
Sehingga untuk menunjang proses pembelajaran anaknya, sejumlah orang tua murid terpaksa mengeluarkan biaya untuk membeli buku cetak di toko buku.
“Dari kelas I sampai sekarang buku cetak anak ku saya selalu belikan di toko, karena dari kelas I sampai sekarang tidak ada pembagian buku dari sekolah. Bayangkan berapa biaya kita keluarkan lagi beli buku setiap mata pelajaran,” kata Wali Siswa IF, Kamis (8/12).
Olehnya, sejumlah orang tua murid SD Inpres Minasa Upa 1 mengancam akan memindahkan anaknya ke sekolah lain jika harus mengeluarkan terus biaya untuk membeli buku cetak.
Mereka takut tidak mempunyai biaya dan tidak bisa membeli buku cetak di toko hingga mempengaruhi ilmu yang didapatkan anaknya selama sekolah di SD Inpres Minasa Upa 1.
“Padahal kan ada dana bos yang bisa dipakai untuk beli buku cetak dan dipinjamkan ke murid-murid, bukan orang tua yang menyiapkan semua. Kalau tidak ada uang bagaimana mi,” keluhnya.
“Semua orang tua murid sudah sepakat untuk memindahkan anak-anak kami ke sekolah lain. Harusnya Dinas Pendidikan dan Walikota mengevaluasi SD Inpres Minasa Upa 1,” tambahnya.
Bahkan ia menegaskan meskipun terjadi perubahan kurikulum lama ke kurikulum merdeka namun orang tua tetap saja membeli buku dari luar sejak kelas 1 hingga kelas 6.
“Kurikulum merdeka kan baru, jadi waktu anak saya kelas 1, kelas dua sampai kelas 6, tetap beli buku sendiri, tidak pernah ada dari sekolah. Semua orang tua murid begitu. Artinya memang tidak ada bukunya,” pungkasnya. (*)