WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Belasan ibu-ibu dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan tertipu investasi bodong bermodus bonus emas hingga 1 kilo gram (kg).
Akibat dari investasi bodong itu, belasan ibu-ibu tersebut mengalami kerugian mencapai Rp 2,6 milliar.
Investasi bodong itu terbongkar setelah belasan ibu-ibu yang didampingi oleh suaminya mendatangi Polda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu 5 April 2023.
Mereka ingin mengetahui perkembangan kasus terhadap perempuan Erna yang merupakan penyedia investasi bodong berkedok bonus emas tersebut yang ia laporkan sejak Oktober 2022 dan Februari 2023 lalu di Polda Sulsel.
Menurut pengakuan Eka salah satu korban investasi bodong, pelaku Erna menjanjikan keuntungan besar berupa emas seberat 1 gram hingga 1 Kilo gram.
“Saya bersama sama ibu-ibu yang lain memasukkan sejumlah uang, mulai dari 5 juta hingga ratusan juta rupiah, kemudian dijanjikan keuntungan berupa emas 1 gram sampai 1 kilogram. Tergantung berapa jumlah dana yang diinvestasikan,” ungkap Eka.
Dari informasi yang diterima dari para korban, Erna yang merupakan istri anggota TNI itu menjalankan aksinya dengan mencari korban di media sosial dengan menawarkan bonus yang cukup fantastis.
Eka mengaku awal mula berinvestasi karena tergiur dengan persentase keuntungan dari uang yang disetorkan ke Erna. Fee yang dia dapatkan lebih besar jika setoran uang jumlahnya juga lebih banyak.
“Awalnya kami para korban percaya karena kami semua perna satu sekolah dengan Erna,” ucapnya.
Sejak awal, lanjutnya Eka dan sejumlah korban lainnya menyetor sejumlah uang, beberapa bulan hasil keuntungan berupa emas yang ia dapat selalu terbayarkan.
Sehingga setiap bulannya mereka terus menambah jumlah uang untuk di investasikan, mulai dari Rp5 juta hingga Rp150 juta. Namun setelah itu keuntungan yang dijanjikan tiap bulannya sudah tidak di bayarkan lagi.
“Awalnya waktu pertama kita menyetor Rp5 juta, bulan pertama kedua dapat jeki emas. Tapi setelah kita tambah uang investasinya tidak adami didapat. Uang modal juga yang kami setorkan hingga ratusan juta juga tidak dikembalikan,” ungkapnya.
“Awal investasi semua lancar, namun beberapa bulan kemudian itu tidak diberikan lagi, alasannya Erna mengalami kerugian dan bisnis investasi lagi macet,” tambahnya.
Para korban pun kerap mendatangi rumah Erna yang berada di Jalan Dg Tata 1 Kota Makassar untuk meminta niat baiknya mengembalikan semua uang yang telah disetorkan.
“Setiap kami datangi rumahnya kalau bukan tidak adaki, yah paling kami di janji terus. Dijanji mau di kembalikan uang kami, tetapi sampai sekarang tidak ada niat baiknya,” tuturnya.
Selain itu, Eka dan korban investasi bodong tersebut juga mengeluhkan lambannya pihak kepolisian mengungkap kasus dugaan investasi bodong tersebut padahal jumlah korban diyakini terus bertambah.
“Kami sudah berapa kali melaporkan ke Polda Sulsel, kami juga sudah melaporkan ke kepolisian daerah kita masing-masing, tetapi sudah beberapa bulan tidak ada perkembangan selanjutnya,” jelasnya. (*)