Porkot Makassar ke VIII 2023 Lebih Istimewa Dari Sebelumnya

WARTAKATA,ID, MAKASSAR – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar saat ini sementara dalam proses mencetak atlet-atlet berkelas dunia dari Makassar untuk Indonesia.

Proses itu dimulai sejak dijalankannya program one student one sport, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar selaku penyedia calon atlet.

Program one student one sport atau satu siswa satu cabang olahraga ini akan diukur sudah sejauh mana proses pembinaan dilakukan KONI Makassar pada ajang Pekan Olahraga Kota (Porkot) Makasar yang akan digelar tanggal 22 – 30 September mendatang.

“Saat ini kami tidak berpikir mendapat atlet Porprov lagi tetapi yang dipikirkan melahirkan atlet nasional dan atlet dunia,” kata Ketua Umum Koni Kota Makassar, Ahmad Susanto saat konferensi pers di Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar, Sabtu (08/07/2023).

Sehingga itu, kata Ahmad Porkot Makassar ke VIII Tahun 2023 ini lebih istimewa dari Porkot Makassar sebelum-sebelumnya, jika sebelumnya atlet peserta Porkot boleh lintas kecamatan kali ini tidak dibolehkan lagi.

“Kami ingin atlet lahir dari kecamatan dan kelurahan, sehingga itu atlet yang bertanding wajib berasal dari kecamatan diwakilinya dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK),” ucap Ahmad Susanto.

Selain syarat KK, bagi atlet yang tidak mendapatkan kesempatan mewakili kecamatannya pada event olahraga terakbar tingkat Makassar ini, masih memiliki kesempatan ikut bertanding dengan syarat mewakili kecamatan dimana mereka sekolah.

Sebagai komitmen KONI Makassar mencetak juara Dunia, Ahmad Susanto berharap tahun ini atau tahun depan Makassar telah memiliki Perda atlet, dimana dalam Perda ini akan memberikan kesejahteraan bagi atlet.

“Kami akan memberikan tunjangan bagi atlet yang memenuhi kualifikasi setiap bulannya jika Perda ini telah disetujui di DPRD Makassar,” ucap Ahmad.

Menurut Ahmad yang membuat Porkot Makassar ke VIII Tahun 2023 ini lebih istimewa yakni, selain syarat yang telah disebutkan, Porkot Makassar kali ini juga sebagai bagian dari program Koni Makassar sport is tourism atau menjadi olahraga sebagai wisata.

Sehingga itu, kata Ahmad penempatan lokasi pertandingan di tempat-tempat wisata seperti Anjungan Losari, Benteng Fort Rotterdam dan Lapangan Karebosi Makassar.

“Di sekitar tempat pertandingan juga akan ada perkampungan atlet dan ekspo UMKM,” ucap Ahmad. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *