WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar resmi menerima aset Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari dari Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sulawesi Selatan (BPBPK) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR.
Penyerahan dilakukan melalui penandatanganan Naskah Hibah dan Berita Acara Serah Terima Hibah Barang Milik Negara untuk paket pekerjaan B2 dan C2 di Balai Kota Makassar, Selasa (12/8/2025).
Kepala BPBPK Sulsel, Baskoro Elmiawan, menjelaskan bahwa serah terima ini merupakan tahap akhir dari rangkaian panjang proses administrasi dan teknis pembangunan IPAL Losari.
“Audiensi ini bagian dari proses formal penyerahan aset IPAL Losari yang telah dibangun oleh pemerintah pusat. Setelah ini, pengelolaan dan operasionalisasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar,” ujarnya.
Menurut Baskoro, nilai proyek IPAL Losari tergolong besar sehingga prosedur serah terima harus melalui mekanisme ketat, termasuk pembahasan dengan Kementerian Keuangan.
Saat ini, proses administrasi hampir rampung, tinggal menunggu pemeriksaan dan verifikasi akhir oleh pihak terkait sebelum penandatanganan resmi hibah dilakukan pekan ini.
IPAL Losari merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun sejak 2019 hingga 2023, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Februari 2024 lalu.
Fasilitas ini memiliki kapasitas 16 ribu meter kubik per hari, dilengkapi jaringan perpipaan sepanjang 96 kilometer, dan mampu melayani hingga 41 ribu kepala keluarga.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik penyerahan aset tersebut.
Ia menegaskan, Pemkot Makassar siap mengoperasikan IPAL Losari secara penuh demi memperkuat sistem pengelolaan limbah perkotaan.
“IPAL Losari adalah infrastruktur vital bagi sanitasi dan lingkungan kota. Kami akan pastikan fasilitas ini berfungsi optimal untuk menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat,” kata Munafri.
Mantan CEO PSM Makassar itu juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mendukung program sanitasi berkelanjutan.
Menurutnya, keberadaan IPAL Losari akan menjadi tulang punggung pengelolaan limbah domestik terpadu di Makassar, khususnya kawasan pesisir.
“Infrastruktur sudah tersedia, sekarang tantangannya adalah bagaimana kita mengedukasi masyarakat untuk menggunakan sistem ini secara benar.
Tujuan akhirnya adalah menciptakan kota yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan,” tegasnya.
Dengan pengoperasian penuh IPAL Losari, diharapkan Makassar mampu menjadi salah satu kota percontohan nasional dalam pengelolaan limbah domestik dan sanitasi perkotaan.