WARTAKATA.ID MAKASSAR — Asisten II Pemprov Sulsel, dr. Ichsan Mustari membuka secara resmi festival dan pameran museum La Galigo Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Sulsel.
Dalam sambutannya, dr Ichsan meminta kepada khalayak untuk melestarikan da merayakan kekayaan warisan budaya di Sulsel lewat momentum pameran dan festival ini.
“Festival dan pameran museum yang terlaksana pada hari ini merupakan salah satu agenda penting pemerintah yang salah satu tujuannya adalah menjadi momentum yang sangat esensial bagi masyarakat untuk mengenali, melestarikan dan merayakan kekayaan warisan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh sulawesi selatan. oleh karena itu saya merasa sangat bangga dan antusias dapat bersama-sama dengan para pengelola museum, seniman dan seluruh pihak yang terkait pada kegiatan hari ini,”katanya.
Menurutnya, museum adalah entitas penting untuk menjelajahi masa lalu, nilai warisan dan menghargai keberagaman budaya.
“Museum sebagaimana kita ketahui bersama adalah suatu entitas penting yang memungkinkan kita untuk menjelajahi masa lalu, memahami nilai-nilai yang telah kita warisi, dan menghargai keberagaman budaya yang memperkaya identitas. acara seperti ini juga memberikan peluang bagi seniman dan pengrajin lokal untuk menampilkan karya-karya mereka yang berharga dan berkontribusi pada perkembangan seni dan budaya di sulawesi selatan,”ujarnya.
Pemprov Sulsel berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan pelestarian museum serta warisan budaya. dengan adanya festival ini, dirinya berharap dapat memotivasi lebih banyak orang, khususnya generasi muda, untuk menghargai dan terlibat dalam usaha pelestarian warisan budaya.
“Jejak historis perkembangan provinsi sulawesi selatan sampai sekarang ini tidak terpisahkan dari keberadaan kerajaan-kerajaan besar yang ada di wilayan sulawesi selatan. setidaknya ada tiga kerajaan besar yakni kerajaan bone, luwu, dan gowa yang merupakan kerajaan yang bersejarah dan memiliki pengaruh besar tidak hanya di sulawesi selatan tetapi juga di nusantara,”urai Ichsan.
“Ketiga kerajaan ini memiliki warisan budaya dan sejarah yang kaya dan masih terus mempengaruhi kehidupan dan identitas masyarakat di sulawesi selatan. peninggalan sejarah mereka dapat ditemukan dalam seni, arsitektur, tradisi budaya, dan bahkan dalam cerita rakyat yang diceritakan dari generasi ke generasi,”sambungnya.
Ichsan meminta untuk sama–sama menjaga, mencintai dan melestarikan adat dan budaya nusantara dalam menjawab tantangan zaman. kenali budayamu karena bangsa yang besar adalah bangsa yang berbudaya.