Pihaknya menyampaikan jika kolaborasi ini akan difokuskan pada program pelatihan yang berorientasi pada peningkatan keterampilan bahasa asing dan public speaking. Tidak hanya bagi civitas akademika UNSA tetapi juga masyarakat sekitar.
“Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian dari UPT Lab Bahasa dan LPPM, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat,” tutur Risma.
Salah satu inisiatif yang tengah dipersiapkan adalah pengembangan program penguatan SDM berbasis pelatihan bahasa asing dan public speaking, yang dirancang untuk memberikan dampak langsung pada peningkatan kapasitas baik di dalam lingkungan kampus maupun bagi warga di wilayah sekitar Kampus Kandea.
“Kami ingin UNSA hadir tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pusat inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya di wilayah Kandea,” ungkapnya.
Sinergi antara UPT Lab. Bahasa & Microteaching dan LPPM UNSA ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, baik lokal, nasional, maupun internasional.
“Dengan dukungan pendanaan yang lebih luas dan partisipasi aktif dari seluruh civitas akademika, kami optimis UNSA akan semakin maju dalam berkontribusi pada pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat,” tutup Ketua LPPM UNSA.
Rencana strategis ini sejalan dengan visi UNSA untuk memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung riset dan pembangunan masyarakat sekitar. (*)