WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Ratusan masyarakat dari Kelurahan Maccini Parang, Kecamatan Makassar berkumpul untuk mengikuti Sunatan Massal dan Pengobatan Gratis yang digelar Temanta’ Ahmad Susanto.
Sunatan massa dan pengobatan gratis Temanta’ Ahmad Susanto itu rencananya akan digelar di 306 titik di Kota Makassar dimulai dari Kelurahan Maccini Parang.
Salah satu warga yang antusias mengikuti bakti sosial Temanta’ Ahmad Susanto, Dg Adi mengaku bersyukur lantaran bisa mendaftarkan anaknya sekaligus dirinya untuk memeriksa kesehatan.
“Kita bersyukur dengan aksi positif Temanta’ Ahamad Susanto. Sangat bermanfaat untuk kita. Sambil menunggu anak saya di sunat, saya sekaligus memeriksakan kesehatan saya,” ujarnya.
Sementara, Ahmad Susanto mengatakan kegiatan tersebut didasari atas permintaan masyarakat setempat yang membutuhkan layanan sunatan dan pengobatan gratis.p
“Kegiatan ini kita rencanakan di 306 titik di makassar di mulai dari maccini parang, ini adalah bagian dari mengalirkan manfaat dan kebaikan untuk warga makassar,” ucap Ahmad, Minggu (5/3).
Ahmad berharap, momentum ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu menjaga pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, menkonsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup dan rajin minum air putih sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami bisa memberikan kebermanfaatan yang konkret kepada masyarakat di Kota Makassar khususnya bagi warga kurang mampu yang membutuhkan,” jelasnya.
Ahmad juga memproyeksikan langkah Temanta’ sebagai wadah silaturahmi dan kolaborasi bagi semua kalangan yang terus menjaring aspirasi masyarakat melalui gebrakan positif.
“Temanta’ akan terus melakukan inovasi-inovasi melaksanakan kegiatan yang konkret untuk menjawab keluhan-keluhan masyarakat di seluruh wilayah Kota Makassar,” pungkasnya.
Diketahui, dalam kegiatan Bakti Sosial Temanta’ Ahmad Susanto diikuti sebanyak 57 anak-anak untuk sunatan dan puluhan warga lainnya memeriksa kesehatan.
Turut hadir Lurah dan Bimmas Maccini parang serta sejumlah tokoh-tokoh masyarakat setempat.
(*)