Indosat Tancap Gas! Pendapatan Naik, Strategi Baru Siap Hadapi 2025

WARTAKATA.ID, JAKARTA — PT Indosat Tbk (ISAT) menunjukkan performa keuangan yang solid sepanjang tahun fiskal 2024 (FY24), dengan proyeksi pertumbuhan positif yang berlanjut hingga dua tahun ke depan. Peningkatan kebutuhan akan layanan internet cepat nasional menjadi pendorong utama di tengah persaingan ketat industri telekomunikasi.

ISAT mencatat pendapatan sebesar Rp 55,89 triliun sepanjang FY24, tumbuh 9,1% secara tahunan (year on year/YoY). Laba bersih juga meningkat 9% YoY menjadi Rp 4,91 triliun. Berdasarkan riset Panin Sekuritas tertanggal 11 Februari 2025, peningkatan ini ditopang oleh kenaikan pendapatan dari layanan data sebesar 7,4% YoY menjadi Rp 44,2 triliun, meskipun trafik pada kuartal IV stagnan akibat tekanan kompetitor yang menawarkan kartu SIM murah.

Pada periode yang sama, EBITDA kuartal IV 2024 tercatat turun 1,5% YoY menjadi Rp 6,4 triliun. Namun secara kumulatif, EBITDA sepanjang tahun tetap tumbuh 10,2% YoY mencapai Rp 26,4 triliun.

Jumlah pelanggan seluler Indosat tercatat turun 4,1% YoY menjadi 94,7 juta pengguna. Manajemen menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada pelanggan bernilai tinggi guna meningkatkan profitabilitas jangka panjang.

Sinyal Konsolidasi Industri

Analis IPOT, Angga Septianus, menyebutkan bahwa ruang pertumbuhan ISAT di tahun fiskal 2025 masih terbuka, meskipun lebih terbatas. Menurutnya, industri telekomunikasi nasional tengah memasuki fase konsolidasi, di mana pemain besar lebih memilih menata ulang strategi ketimbang ekspansi agresif.

“TSEL sebagai market leader telah menurunkan harga untuk bersaing, sehingga memberi tekanan kepada ISAT. Namun, risiko perang harga cukup minim,” ujar Angga.

Senada, analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menyebut tren kartu SIM murah yang sempat menjadi hambatan bagi ISAT sepanjang 2024 kini mulai mereda. “Harga paket perdana sudah mulai naik, menunjukkan bahwa kompetisi harga mulai melunak,” jelasnya.

Tantangan Tetap Ada

Meski prospek jangka menengah terlihat positif, tantangan masih membayangi. Kelesuan ekonomi dapat memengaruhi daya beli masyarakat, yang pada akhirnya bisa membatasi laju pertumbuhan pendapatan ISAT pada 2025.

Kendati demikian, dengan fokus pada efisiensi dan pelanggan berkualitas, serta meredanya kompetisi harga, ISAT diperkirakan tetap dapat menjaga kinerja positifnya dalam dua tahun ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *