WARTAKATA.ID, MAKASSAR — Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kuliah tamu bertajuk “Implementing RME in Schools: The Interplay of Teachers, Context, and Community” pada Rabu, 8 Oktober 2025, di Menara FMIPA UNM, Kampus Parangtambung.
Acara ini menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Maarten Dolk dari Freudenthal Institute, Faculty of Science, Utrecht University, Belanda — salah satu tokoh utama dalam pengembangan Realistic Mathematics Education (RME), pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan konteks nyata dan pengalaman siswa dalam memahami konsep.
Dalam pemaparannya, Dolk menegaskan pentingnya peran konteks dalam proses berpikir matematis siswa. “Kita perlu menciptakan ruang bagi siswa untuk berdialog dan menafsirkan masalah berdasarkan pengalaman mereka. Dari sana, konsep matematika tumbuh secara alami,” ujarnya di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari dosen serta mahasiswa S1, S2, dan S3 Pendidikan Matematika UNM.
Suasana diskusi berlangsung dinamis. Para peserta aktif bertanya tentang bagaimana pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat diadaptasi dalam konteks sekolah di Indonesia. Dolk menekankan bahwa penerapan PMRI bukan sekadar soal metode, melainkan membangun ekosistem belajar yang melibatkan guru, siswa, dan komunitas. “Matematika tidak diajarkan dalam ruang hampa. Guru harus menjembatani dunia siswa dengan dunia konsep,” tambahnya.
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNM, Dr. Fajar Arwadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen prodi untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan memperkaya wawasan pedagogik sivitas akademika. “Kami ingin mahasiswa dan dosen belajar langsung dari pakar dunia seperti Prof. Dolk, agar pemahaman tentang PMRI tidak hanya teoretis, tetapi juga kontekstual dan aplikatif,” ujarnya.
Selain mahasiswa Pendidikan Matematika, kuliah tamu ini juga menarik perhatian mahasiswa dari Program Studi Matematika Sains yang turut hadir untuk memperluas wawasan mereka mengenai pembelajaran berbasis konteks. Antusiasme peserta mencerminkan semangat akademik UNM dalam mengadopsi pendekatan global untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika nasional.
Kegiatan ini menegaskan peran UNM sebagai salah satu pusat pengembangan pendidikan matematika di Indonesia Timur, yang terus berupaya menghadirkan pengalaman belajar bertaraf internasional tanpa kehilangan akar lokalitas dalam praktiknya. (*)