WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Buntut pemberitaan di sejumlah media terkait dugaan kekerasan terhadap seorang anak berkebutuhan khusus di salah satu therapy center di makassar membuat sejumlah orang tua angkat bicara.
Ahmad Susanto, salah satu orang tua siswa yang anaknya mendapatkan therapy di center tersebut mengaku ada fitnah dan itikad tidak baik untuk menjatuhkan bisnis seseorang.
Menurut Ahmad, kabar adanya kekerasan terhadap balita berkebutuhan khusus tersebut sengaja didesain oleh oknum dengan tujuan tertentu.
Pasalnya, anak laki-lakinya kata Ahmad sudah beberapa tahun menjalani proses therapy ditempat tersebut dan tidak perna mendapatkan perlakuan seperti yang di beritakan di media.
“Saya rasa itu fitnah, ada sesuatu dibalik itu semua. Anak saya sudah berapa tahun disana tetapi tidak perna mendapat perlakukan seperti itu. Sekali lagi itu fitnah,” ungkap Ahmad Susanto.
Akibat dari itu semua, Ahmad juga merasa mendapatkan tekanan dari keluarga agar anaknya dipindahkan dari tempat terapi tersebut.
“Keluarga semua menyarankan agar anak saya dipindahkan dari tempat terapi itu, tetapi saya bersikeras untuk tidak memindahkannya karena anak saya banyak kemajuan setelah mendapatkan terapi disana,” tutur Ahmad.
Olehnya itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap anaknya, Ahmad mengaku akan melaporkan semua pihak yang telah mencemarkan nama baik therapy center tempat anaknya di terapi.
Semua bukti termasuk rekaman CCTV telah dikumpulkan untuk keperluan laporan. Adapun beberapa orang yang akan dilaporkan termasuk dua mantan karyawan di therapy center tersebut.
“Kami akan melaporkan beberapa orang, termasuk mantan karyawan disana, semua bukti juga kita sudah kumpulkan. Ada juga beberapa orang tua yang turut mendukung kita untuk laporan ini,” tegasnya.
Sementara, pemilik yayasan therapy center Inna Rahim saat ditemui tidak memungkiri adanya kelalaian yang terjadi, namun kekerasan yang dimaksud tidak sepenuhnya terjadi di tempat therapy center.
Olehnya dirinya mengaku ada rekayasa terkait isu isu tidak baik yang dilontarkan beberapa pihak untuk menjatuhkan kredibilitas therapy centernya.
“Jadi kekerasan yang dimaksud tidak semua terjadi di tempat terapi kami. Kalaupun ada orang tua siswa kami yang mau melaporkan pihak itu kami support, biar semua terungkap ke publik,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan disejumlah media, orang tua salah satu anak berkebutuhan khusus melaporkan pemilik Yayasan Spesial Kids Center di Makassar karena diduga dalam proses terapinya melakukan kekerasan.
Namun semua itu dibantah oleh pemilik center dan sejumlah orang tua siswa.
(*)