WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Debat perdana antar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024 baru saja mulai di Hotel Dalton Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Sabtu (26/10/2024).
Tapi sudah ada hal menarik perhatian audiens yang tersaji. Salah satunya adalah saat pemaparan visi misi dalam sesi pertama debat bertema “Peningkatan Kesejahteraan melalui Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI”.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham memaparkan visi misi dengan membaca catatan di tangannya.
Baik Munafri maupun Aliyah pun seperti tak tuntas membaca “contekannya” dalam memaparkan visi-misi itu. Karena waktu keburu habis.
Begitu pun dengan pasangan calon nomor urut 3, Indira-Ilham dan paslon onomor urut 4, Amri-Rahman terlihat tak tuntas menyampaikan visi-misinya.
Sementara pasangan calon nomor urut 2, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi lebih percaya diri dan rileks saat memaparkan visi misi tanpa contekan.
Andi Seto Asapa maupun Rezki Mulfiati Lutfi memanfaatkan waktu yang diberikan dengan mengurai visi-misinya secara tuntas dan tepat waktu.
Pada kesempatan itu, Seto memaparkan visi mereka yang bertajuk “Harmoni Makassar Nyaman” sebagai solusi menyeluruh bagi masa depan kota yang lebih nyaman, aman, dan modern.
Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan masyarakat dan pelaku usaha menghadapi tahun 2034, era yang semakin terintegrasi dengan teknologi canggih.
Mantan Bupati Sinjai periode 2018-2023 ini mengajak semua pihak untuk lebih adaptif, memanfaatkan teknologi digital demi kemajuan bersama.
“Kita membayangkan kedepan mobil-mobil terbang sudah bertebaran. Pengembangan kota tak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga kesiapan digital agar Makassar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.
Rezki Mulfiati Lutfi menambahkan Harmoni Makassar Nyaman menjadi pijakan utama mereka dalam memastikan inklusivitas bagi semua lapisan masyarakat.
“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan digalakkan untuk membangun ekosistem perkotaan yang berkelanjutan, dari sistem pendidikan berbasis digital hingga layanan kesehatan yang mudah diakses,” jelasnya.
Rezki optimis bahwa visi mereka ini akan menjadikan Makassar kota yang tak hanya nyaman untuk dihuni, tetapi juga siap menghadapi persaingan global di era 2034.
Kemudian, ia menutup pemaparan dengan harapan bahwa semua masyarakat dapat terlibat dalam transformasi ini demi kesejahteraan bersama.
“Untuk memudahkan para pelaku usaha kecil hingga besar dalam menghadapi perkembangan teknologi, kami berencana untuk menghadirkan segala kebutuhan mendasar masyarakat Makassar,” pungkasnya.