Strategi AI dan 5G Jadi Andalan Indosat, Target Harga Saham Tembus Rp 3.000

WARTAKATA.ID, JAKARTA — PT Indosat Tbk (ISAT) menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas jaringan dan infrastruktur telekomunikasi, dengan fokus utama pada pengembangan teknologi 5G. Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri, perusahaan terus berinvestasi pada pembangunan menara BTS dan akuisisi spektrum guna menjaga daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Pasar telekomunikasi Indonesia sendiri diproyeksikan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 5,76%, didorong oleh meningkatnya permintaan data dan percepatan implementasi jaringan 5G. Di tengah tingkat penetrasi ponsel yang telah melebihi 125%, kualitas jaringan dan strategi harga menjadi faktor penentu keberhasilan operator.

ISAT mengambil pendekatan berbeda untuk meningkatkan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU). Alih-alih terjun dalam perang harga, perusahaan mengembangkan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui kolaborasi strategis dengan NVIDIA. Teknologi GPU berbasis AI ini ditargetkan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US$ 30–40 juta dari pelanggan kontrak jangka panjang, terutama dari sektor-sektor seperti perbankan, minyak dan gas (migas), serta maskapai penerbangan.

ISAT juga menargetkan konsolidasi pelanggan pada tahun ini serta menaikkan rasio dividen menjadi 70% dari laba bersih pada tahun 2026, meningkat signifikan dari level 48% sebelumnya. Langkah ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang yang solid.

Di tengah tantangan alokasi spektrum, dinamika regulasi, dan tekanan harga, ISAT dinilai memiliki fundamental yang kuat dan efisiensi operasional yang menjanjikan. Hal ini tercermin dalam berbagai rekomendasi analis. Panin Sekuritas memberikan rating “buy” dengan target harga Rp 2.400 per saham, meski mengalami penyesuaian dari target sebelumnya di Rp 2.750. Ajaib menyodorkan target harga yang lebih optimis, yakni Rp 3.000 per saham, dengan mempertimbangkan perbaikan rasio net gearing dari 1,44x pada 2023 menjadi 1,38x di 2024.

Sementara itu, analis dari IPOT dan Sucor Sekuritas juga memberikan rekomendasi “buy”, dengan target harga masing-masing Rp 2.200 dan Rp 2.350 per saham.

Dengan strategi jangka panjang yang progresif dan penekanan pada inovasi teknologi, ISAT dinilai berada pada posisi yang strategis untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan industri telekomunikasi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *