WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Koordinator DPP Kejam Sulsel, Azhari Hamid bakal dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan pemerasan terhadap Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kota Makassar.
Menurut informasi dari sejumlah pengurus Koni Makassar, DPP Kejam Sulsel kerap mengancam akan berdemonstrasi tanpa ada data yang kuat.
Bahkan pemerasan gaya baru yang berbungkus dengan unjuk rasa itu diduga kuat terdapat aktor di belakangnya.
Tim Hukum Koni Makassar, Munir mengatakan DPP Kejam Sulsel datang menawarkan damai (tidak demo) dengan kompensasi sejumlah uang.
“Katanya saya dikasi uang segini untuk demo Koni Makassar, kalau mau berikan lebih besar dari itu maka DPP Kejam Sulsel tidak demo,” ujarnya menirukan Aril (pengurus DPP Kejam Sulsel).
“Terakhir beberapa hari lalu datang ke Red Corner mau 86 tapi tetap tidak di gubris permintaannya makanya dia mengancam akan demo,” tambahnya.
Diketahui, modus DPP Kejam Sulsel yakni mengancam akan berunjukrasa terkait dana hibah Koni Makassar yang saat ini ditangani pihak Kejari Makassar. Padahal ia hanya ketahui melalui pemberitaan di media online.
“Selalu mau mengancam demo tanpa ada data yang valid, cuma mengetahui ada kasus seperti ini dari media online saja. Ujung-ujungnya mau 86,” ungkapnya.
Pihak Kuasa Hukum Koni Makassar juga telah menyiapkan bukti untuk melaporkan Koordinator DPP Kejam Sulsel ke Polrestabes Makassar.
“Kami segera laporkan dugaan pemerasan dengan modus demonstrasi,” pungkasnya.
(*)