WARTKATA.ID, MAKASSAR – Kekhawatiran Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto akan dampak banjir juga dirasakan oleh sejumlah pihak bila konsep perencanaan rel kereta api (KA) dilakukan secara at grade
Salah satunya datang dari Gerakan Mahasiswa dan Pelajar Kebangsaan (GMPK) Sulawesi Selatan. Mereka mendukung jalur kereta api dengan konsep elevated atau layang seperti yang diusulkan Danny Pomanto.
Ketua GMPK Sulsel Ilham Azhari Said mengatakan dampak banjir yang akan dirasakan masyarakat tidak bisa terelakkan apabila rel kereta api makassar – maros tersebut memakai konsep darat
Olehnya Ilham menilai harusnya Pemprov Sulsel lebih bijak membuat keputusan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan jalur kereta api darat.
“Kita tau ini kegiatan provinsi. Tapi kan wilayah yang dibanguni masuk dalam area Kota Makassar. Segala macam bentuk studi atau analisis yang dilakukan Pemprov harusnya melibatkan Pemkot. Sebab dampak kedepannya pasca pembangunan yang bertanggung jawab adalah Pemkot, bukan Pemprov,” ujar Ilham, Selasa 9 Agustus 2022.
Senada dengan Walikota Makassar, GMPK Sulsel mendesak pemprov agar lebih jeli melihat ketersediaan ruang dalam setiap pembangunan infrastruktur baru.
Apalagi lanjut Ilham, jika dilihat dari aspek keruangan, bukan tidak mungkin pembangunan fasilitas kereta api akan berakibat pada terjadinya banjir. Sebab, lahan yang saat ini bisa menjadi area resapan air, kedepan infrastruktur yang dibangun akan menghambat air meresap ke bawah tanah.
“Pemprov harus tetap melihat potensi banjir akibat pembangunan, termasuk pembangunan fasilitas kereta api. Makassar ini masih butuh banyak ruang terbuka, masih butuh banyak area resapan. Jangan sampai malah berkurang karena adanya pembangunan fasilitas kereta api,” tutup Ilham.
Sebelumnya silang pendapat antara Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait pembangunan rel kereta api di wilayah Kota Makassar masih terus berlanjut. Terbaru, Walikota Makassar, Danny Pomanto menanggapi pernyataan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan soal polemik rel kereta api Makassar-Maros tersebut.
Danny menyebut, bahwa pernyataan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan harus diuji kebenarannya dan tidak asal menyampaikan pendapatnya begitu saja. Terlebih pembangunan jalur kereta api ini akan melintas di wilayah Kota Makassar yang menjadi tanggung jawabnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menolak pembangunan jalur kereta api dengan konsep elevated atau jalur layang yang diusul oleh Danny. Pemerintah Provinsi lebih memilih konsep at grade atau jalur rel darat.
Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Provinsi mengatakan bahwa rel kereta api Makassar tidak akan mengakibatkan banjir. Alasannya, sudah ada hasil analisis bahwa di area rel aman sampai 50 tahun ke depan. (*)