WARTAKATA.ID, JAKARTA — Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatatkan sejarah sebagai perusahaan pertama di kawasan Asia Pasifik yang mengadopsi Google Agentspace, sebuah platform kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memberdayakan karyawan dalam menganalisis data perusahaan dan mempercepat pengambilan keputusan. IOH juga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengintegrasikan agen-agen AI untuk menyederhanakan dan mempercepat alur kerja melalui teknologi canggih.
Presiden Direktur dan CEO IOH, Vikram Sinha, menjelaskan, “Untuk ribuan karyawan kami, Google Agentspace berarti pekerjaan yang lebih efisien dan berdampak. Ini adalah asisten bertenaga AI yang menyediakan riset menyeluruh di seluruh data perusahaan dan menyederhanakan tugas-tugas dengan bahasa alami.”
Google Agentspace, yang pertama kali diumumkan pada Desember 2024, menggabungkan teknologi pencarian perusahaan Google, AI percakapan, serta model Gemini dan agen pihak ketiga. Dengan platform ini, karyawan IOH dapat mengakses agen-agen AI buatan Google, seperti NotebookLM, yang memungkinkan mereka mengunggah berbagai sumber data, seperti PDF, Google Docs, URL situs web, dan video YouTube untuk diringkas dan dianalisis, memberikan jawaban spesifik yang dibutuhkan dalam format yang mudah dipahami.
Transformasi ini semakin mempertegas visi AI North Star IOH, yang berfokus pada penerapan kecerdasan buatan dalam setiap aspek operasional dan komersial perusahaan. Sejak merger pada tahun 2002, IOH telah bertransformasi menjadi AI Native TechCo dengan tujuan mengintegrasikan AI dalam semua lini bisnis mereka.
Dalam sebuah sesi dengan media Indonesia, Vikram Sinha juga menambahkan, “Selama enam bulan terakhir bekerja sama dengan McKinsey dan Google, kami melihat bagaimana AI membantu kami mengelola belanja modal (CapEx). Kami menghabiskan sekitar 500–550 juta dolar AS setiap tahunnya untuk CapEx, dan AI membantu kami melakukan pengeluaran di waktu dan lokasi yang tepat, serta meningkatkan pengalaman pelanggan kami.”