WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Selama menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Minasa Upa 1 Makassar, Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM merasa terbebani.
Pasalnya sejumlah program yang dicanangkan untuk mempraktikkan ilmu mereka dalam mengajar harus tertunda. Bahkan banyak yang mustahil untuk dilaksanakan.
Salah satu Mahasiswa FIP UNM, inisial AR mengatakan ia ditempatkan di sekolah tersebut sejak pertengahan bulan Oktober lalu bersama 9 orang rekannya hingga Desember 2022 ini.
Iapun bersama rekannya terpaksa harus menelan rasa kecewa lantaran fasilitas yang menunjang kegiatannya selama proses PPL enggan dipinjamkan oleh pihak sekolah.
“Fasilitas tidak dikasi pinjam, termasuk LCD dan Speaker, padahal kami ada project semacam multimedia sementara itu kami butuhkan,” ungkapnya, Kamis (1/12/2022).
Ia bersama rekan PPL lainnya hanya diminta oleh pihak sekolah untuk ngecat pagar dan tembok, serta membuat green house dengan biaya ditanggung sendiri.
“Belum ada berjalan, karena kami tidak punya uang, kami mahasiswa PPL disitu, tapi fasilitas dan biaya disuru tanggung sendiri,” terangnya.
Mahasiswa angkatan 2020 FIP UNM itupun merasa terbebani karena pekerjaan yang diminta pihak sekolah seperti mengecat harus membeli cat sendiri.
“Disuru bikin green house sekolah harus pakai uang sendiri termasuk membeli tanaman dan pohonnya. Jadi kami tunda karena belum ada uang,” tuturnya.
Selain persoalan itu, selama proses PPL mereka di SD Inpres Minasaupa 1 ia mengaku pihak sekolah kurang memperhatikan fasilitas, termasuk kurangnya buku-buku. (*)