WARTAKATA.ID, MAROS — Dosen Universitas Negeri Makassar melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada Rabu, 14 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) DPPM KEMENDIKTI SAINTEK T.A 2025 yang melibatkan dosen dari dua multidisiplin ilmu.
Tim dosen tersebut terdiri dari Dr. Tuti Wijayanti, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Hasriani, S.Pd., M.Pd., dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, serta Syarifah Suryana, S.Pd., M.Pd., dari Program Studi Tata Busana, Fakultas Teknik. Mereka melaksanakan kegiatan bertema Diversifikasi Artificial Intelligence, Olahan Makanan, dan Pernak Pernik pada kelompok “Pabbalu” Mama Muda di Kawasan Wisata Bantimurung.
Acara yang dihadiri 25 orang anggota kelompok “Pabbalu” Mama Muda ini bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan yang bernilai ekonomi dan berbasis potensi lokal. Dr. Tuti Wijayanti menjelaskan bahwa program ini diharapkan menghasilkan produk souvenir yang tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan, tetapi juga merepresentasikan identitas lokal Bantimurung. Produk-produk tersebut diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk mengeksplorasi lebih dalam warisan budaya dan keindahan alam Bantimurung.
Menurut Dr. Tuti, pelatihan ini memberikan dampak positif yang signifikan, baik dari segi ekonomi, pelestarian budaya, maupun promosi kekayaan alam. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk mengembangkan usaha kreatif yang berdaya saing.
Dr. Hasriani menambahkan bahwa program ini memberikan solusi pada aspek produksi, manajemen usaha, promosi, dan pemasaran. Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi pendampingan diversifikasi olahan kelapa muda dan pisang, pemanfaatan limbahnya menjadi cinderamata, pengolahan limbah karst menjadi pernak-pernik, pelatihan desain berbasis potensi lokal menggunakan AI, serta pembuatan kaos berciri khas Bantimurung.
Syarifah Suryana menjelaskan bahwa manfaat program PKM ini antara lain mengembangkan potensi dan kemampuan individu agar memberi dampak positif bagi masyarakat luas. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan barang bekas untuk menghasilkan produk berkualitas dengan nilai jual tinggi namun modal kecil. Menurutnya, evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan peserta agar program ini mencapai keberhasilan maksimal.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomi. Dengan pemanfaatan teknologi seperti Artificial Intelligence, diharapkan lahir inovasi yang mampu bersaing di pasar wisata.
Ke depan, pelaksanaan program serupa diharapkan melibatkan lebih banyak mahasiswa dan masyarakat, sehingga produktivitas dan keterampilan yang dimiliki dapat semakin berkembang dan memberi manfaat luas bagi kawasan Bantimurung.