WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, memberikan tanggapan atas pemberitaan soal program KB yang disampaikan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Irwan Bangsawan meluruskan, penyampaian Wali Kota Munafri bukan merendahkan warga miskin. Namun, hanya menyarankan agar masyarakat Makassar untuk mengikuti program KB, apalagi kondisi saat kemiskinan meningkat di seluruh Indonesia.
“Jadi, apa disampaikan pak Wali Kota bukan merendahkan warga miskin, tapi hanya menyarankan. Ini kan, antisipasi untuk mengurangi beban keluarga, Apalagi tingkat kemiskinan di semua wilayah meningkat,” kata Irwan meluruskan, Kamis, 8 Mei 2025.
Menurut Irwan, Pemkot Makassar juga menjalankan program pelayanan KB gratis, bahkan diberikan Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) bagi hendak mengadopsi program tersebut.
“Jadi, program KB garis kami jalankan. Pemkot Makassar, justru kasih gratis untuk orang miskin dan tidak mampu.
Di kita gratis bahkan disiapkan biaya transpor. Kecuali mereka bawa ke dokter mandiri berbayar,” tukasnya.
Melalui Sosialisasi Pelayanan KB, pihak Pemkot Makassar tingkatkan kepedulian bersama untuk hidup sehat dan sejahtera dalam adaptasi menuju Indonesia sejahtera.
Ia menegaskan bahwa ucapan Wali Kota Appi bukan menyindir apalagi dikaitkan dengan orang miskin. Akan tetapi saran Wali Kota adalah kebaikan dan mencegah beban kekuarga bertmpuk.
“Kita gencar sosialisasi, jadi kita jemput boleh mensosialisasi soal ber KB. Mengarahkan mereka pelayanan itu. Peringatan dari pak Wali betul guna mengendalikan. Pernyetaan pak Wali bukan merendahkan tapi mengurangi beban,” sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengimbau warga berpenghasilan pas-pasan untuk mengatur jarak kelahiran demi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga.
Ia menegaskan bahwa ajakan tersebut bukanlah bentuk merendahkan warga miskin, melainkan bagian dari upaya edukasi.
“Jadi, saya sampaikan. Kalau penghasilan kita tidak pasti, anggaplah sejuta tiap bulan, memang tidak semua orang gagal. Tapi realitanya, banyak yang akhirnya kesulitan karena punya banyak anak tanpa perencanaan yang matang,” ujarnya.
Munafri mengingatkan pentingnya perencanaan keluarga agar anak-anak dapat tumbuh dengan perhatian dan perawatan yang cukup untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Munafri menyampaikan bahwa tidak sedikit keluarga dengan pendapatan terbatas menghadapi tantangan berat ketika memiliki banyak anak dalam jarak kelahiran yang berdekatan.
“Untuk menjaga kualitas keluarga, salah satu caranya adalah mengatur jarak kelahiran. Ini bagian dari edukasi. Bahwa KB itu tidak harus mahal, ada banyak alternatif yang bisa diakses,” tambahnya.
Ia memberi contoh sederhana, apabila pendapatan satu juta per bulan, anak empat, tentu ini akan berat.
“Tidak ada maksud merendahkan, tapi ini ajakan agar semuanya bisa diatur dengan baik,” bebernya.