Wali Kota Munafri Dorong Pengembangan Makassar Super Apps, Jawab Kebutuhan Warga Sesuai SPM

WARTAKATA.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus mengembangkan vitur aplikasi Makassar Super Apps, sebagai solusi digital terintegrasi untuk pelayanan publik. Dalam proses pengembangannya, pendekatan co-creation menjadi kunci utama dengan melibatkan masyarakat umum.

 

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menekankan pentingnya pengembangan Super Apps yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pemerintah kota dalam menjalankan Sistem Pelayanan Minimal (SPM).

 

“Dengan program Makassar Super Apps ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat, dan fokus kita di Pemerintah Kota saat ini adalah bagaimana sesuai SPM,” ujar Munafri, saat menerima presentasi Blueprint Makassar Super Apps yang dihadiri staf ahli Kemenkes RI, Setiaji ST. M.Si, di kantor Balai Kota Makassar, Senin (26/5/2025).

 

Hadir pada kesempatan ini. Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, perwakilan Tim Ahli Pemkot Dara Nasution, serta expose dari Tim Digital Makassar, yaitu Wisnu Ardianto dan Rian Andrian.

 

Appi berharap dalam allikasi Makassar Super Apps tetap sinkron dengan enam pelayanan dasar yang wajib dieksekusi oleh pemerintah daerah, dengan total 31 potensi layanan dan 11 layanan yang menjadi prioritas.

 

Apalagi, haluan menjalankan roda pemerintahan merujuk pada SPM menjadi standar pelayanan yang harus dilaksanakan secara menyeluruh oleh pemerintah kota.

 

“SPM ini menjadi layanan utama kebutuhan masyarakat, yang akan dijalankan secara bersama-sama dan terkoneksi dengan masyarakat melalui aplikasi Makassar Super Apps ini,” tambahnya.

 

Wali Kota menegaskan, aplikasi tersebut tidak boleh hanya mencerminkan keinginan pemerintah, tetapi harus benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.

 

“Aplikasi ini harus jadi layanan dasar sesuatu yang dibuka warga setiap hari, karena mereka merasa membutuhkannya,” imbuhnya.

 

Pada pertemuan tersebut, Wisnu Ardianto, salah satu perwakilan tim pengembang Makassar Super Apps menjelaskan bahwa visi besar dari Makassar Super Apps adalah menciptakan satu aplikasi yang mengintegrasikan seluruh layanan publik kota dengan tiga nilai utama, keterjangkauan, kecepatan, dan pengembangan akses.

 

“Yang pertama adalah keterjangkauan layanan yang inklusif, dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Kedua, kecepatan, karena persoalan layanan lambat harus dijawab lewat aplikasi ini. Dan ketiga, soal aksesibilitas sebagai bagian dari visi pengembangan,” ujar Wisnu.

 

Ia juga melaporkan bahwa versi awal Super Apps untuk Android telah siap, sementara versi iOS sempat tertunda karena kendala regulasi dari Apple. Namun saat ini sudah tersedia di TestFlight dan sedang dalam tahap akhir integrasi login via Apple ID.

 

Versi awal aplikasi akan menampilkan sejumlah fitur, seperti layanan kependudukan, informasi bank sampah, jadwal acara, berita terbaru, hingga layanan pengajuan akta. Aplikasi ini dirancang agar menjadi kebutuhan sehari-hari warga, bukan hanya formalitas digital.

 

Dari riset, ditemukan kebutuhan layanan publik yang seragam di antaranya, layanan kependudukan, kesehatan, pendidikan, pengaduan, bantuan sosial, pajak, perizinan usaha, transportasi, kebencanaan, hingga lowongan kerja.

 

“Semua kebutuhan ini sudah diakomodasi dalam konsep Sapta Mulia yang dirancang Pak Wali dan ibu Wawali. Misalnya seragam gratis masuk dalam layanan pendidikan, pajak dan bantuan sosial juga termasuk hal lainya,” jelas Wisnu.

 

Selain itu, berbagai kendala juga teridentifikasi seperti antrian panjang, kurangnya informasi, aplikasi yang sulit digunakan, respon lambat dari petugas, potensi pungli, hingga minimnya literasi digital. Semua ini menjadi tantangan yang akan dijawab lewat Super Apps.

 

Dari sisi tata kelola, desain besar Super Apps dibagi dalam empat lapisan, mulai dari level strategis di bawah pimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, level taktis, hingga lapisan operasional yang melibatkan ASN.

 

“Dengan Super Apps, warga bisa menikmati layanan cukup dari rumah, misalnya membayar pajak sambil duduk minum kopi. Semua kemudahan ini kami desain agar sesuai kebutuhan nyata masyarakat,” tutup Wisnu.

 

Program ini dikembangkan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar dan tim transformasi digital yang telah melalui proses panjang mulai dari asesmen, FGD, hingga penulisan dokumen perencanaan.

 

Dalam pertemuan ini juga, tim lainya Rian Andrian selaku tim pengembang menyampaikan progres pengembangan aplikasi dan blueprint Makassar Super Apps kepada jajaran pemerintah kota.

 

“Tujuan kita hari ini adalah menyampaikan perkembangan pekerjaan dan meminta arahan dari Bapak Wali Kota dan Ibu Wawali. Termasuk menyampaikan Blueprint sebagai panduan utama pengembangan Super Apps ke depan,” ujarnya.

 

Blueprint ini disusun berdasarkan enam poin utama. Pertama, pendahuluan yang menjelaskan konteks dan urgensi pengembangan Makassar Super Apps.

 

Kedua, pemetaan masalah pengguna yang menjadi dasar pengembangan aplikasi agar benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.

 

“Kalau aplikasi tidak menyelesaikan masalah pengguna, masyarakat tidak akan menggunakannya. Kita harus tahu apa masalah dan prioritas mereka,” jelasnya.

 

Poin ketiga adalah perancangan desain besar (grand design) aplikasi secara teknikal dan visual, termasuk standar antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna. Keempat, penyusunan roadmap pengembangan berdasarkan prioritas masalah dan metrik evaluasi.

 

“Kelima, strategi pengembangan jangka panjang. Dan keenam, rekomendasi berdasarkan riset, survei daring,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru